Berpendapat Melalui Debat
KD
1. Menghubungkan permasalahan/isu, sudut pandang dan argumen
beberapa pihak dan simpulan dari debat secara lisan untuk menunjukkan esensi
dari debat.
2. Mengonstruksi permasalahan/isu, sudut pandang dan argumen
beberapa pihak dan simpulan dari debat secara lisan untuk menunjukkan esensi
dari debat.
3. menganalisis isi debat (permasalahan/isu dari berbagai sudut
pandang yang dilengkapi argumen dalam berdebat)
Debat
Menurut KBBI, debat/de·bat/ /débat/ n pembahasan
dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk
mempertahankan pendapat masing-masing.
Secara umum, depat merupakan proses komunikasi dalam bahasa lisan dengan
cara mempertahankan pendapat.
Setiap pihak
akan saling berargumen, memberikan alasan sehingga pihak lain (lawan
pendebat) terpengaruh sehingga berpihak
padanya.
Tujuan Debat
Tujuan utama
berdebat adalah memperoleh kemenangan dari proses argumentasi yang dilalui.
Harapannya adalah lawan debat sepakat dan setuju dengan pendapat dan argument
yang mendepat. Setiap pihak pendebat wajib menyampaikan argumen/pendapat yang
relevan disertai bukti yang kuat. Hal ini diberikan selain untuk menguatkan
pendapat pribadi, juga sebagai upaya mematahkan pendapat/argument pihak lawan.
Ciri-ciri Debat
a. Memiliki dua sudut pandang, affirmative
dan negatif. Affirmatif yaitu pihak yang menyetujui topik. Negatif, yaitu pihak
yang tidak menyetujui topik.
b. Adanya proses mempertahankan pendapat
diantara kedua belah pihak.
c. Adu argumentasi yang bertujuan menguatkan
pendapat dan memperoleh kemenangan.
d. Adanya pihak penengah. Biasanya dilakukan
oleh moderator.
e. Adanya sesi Tanya jawab namun bersifat
terbatas, dna bertujuan untuk menjatuhkan pihak lawan.
f. Perolehan hasil debat biasanya ditetapkan
melalui voting, atau keputusan tim juri.
Isi bagian Debat
Selama debat berlangsung, setidaknya dapat dibagi dalam tiga
bagian;
a. Mosi/topik permasalahan yang sedang
diperdebatkan
b. Pernyataan sikap; mendukung mosi atau
tidak
c. Argument/pendapat dalam pernyataan sikap
Pelaksana debat
Dalam perdebatan pun memiliki tim pelaksana, diantaranya;
a. Pihak yang mengajukan mosi/topik masalah
yang akan diperdebatkan
b. Tim affirmatif ( tim yang menyetujui mosi)
c. Tim oposisi ( tim yang tidak setuju dengan
mosi)
d. Pemimpin/ wasit debat/ moderator (juga
menjaga tata tertib debat)
e. Penonton/juri
Tim tersebut bekerja dengan jobdiks masing-masing. Semuanya
memiliki peranan.
Peran Tim Affirmatif
a. Menjelaskan dan memberikan definisi atas
masalah yang diperdebatlan dengan landasan serta pemberian alasan yang kuat dan
jelas,
b. Memberikan parameter yang jelas mengenai
cakupan yang diperdebatkan, termasuk memberikan batasan masalah dalam debat.
c. Apabila debat menggunakan proposal, maka
penjelasan mekanisme, detail proposal harus dijelaskan secara gambling.
d. Memberi argument yang jelas mengenai mosi
yang diajukan
Peran Tim Oposisi
Sebagai tim oposisi/negative, penolakan menjadi bantahan yang
wajib dipertanggungjawabkan. Berupa klarifikasi masalah/ideologi mengenai sebab
mengapa mosi tersebut ditolak dengan memberikan argument yang jelas, sebagai
pilihan:
a. Menolak argumen dan permasalahan dari tim
lawan
b. Menerima argumen namun menuntut penjelasan
mengapa penjabaran dari tim affirmatif tidak menyelesaikan masalah bahkan mosi
yang diperdebatkan.
c. Menerima argumen dan solusi, namun
mempertanyakan mengapa solusi dan argumen yang diberikan justru akan
menimbulkan masalah lain sehingga tidak ada solusi yang berarti.
Etika dan prinsip berdebat
Sekalipun terkesan saling menjatuhkan, debat masih mempertahankan
etika yang harus dipegang teguh;
a. Berfikir logis dan memiliki pengetahuan
yang mendukung permasalahan yang dibahas dalam debat.
b. Mampu berbahasa dengan baik. Bahasa yang
baik, benar, komunikatif serta tanggap terhadap respon yang diterima.
c. Adanya pihak pro (yang mendukung) dan yang
kontra (tidak mendukung)
d. Dilarang menyangkutpautkan hal-hal
bersifat SARA
Format debat
Beberapa
format depat yang biasa digunakan dalam perlombaan;
a.
Menggunakan sistem
parlemen asia
b.
Adanya dua tim
(affirmatif dan negatif/oposisi)
c.
Peserta debat
diberikan waktu maksimal 7 menit 20 detik untuk menyampaikan argumennya, plus 4
menit tambahan untuk menyampaikan pidato
balasan di akhir sesi.
d.
Waktu ideal berdebat,
yaitu 6 menit 40 detik sampai 7 menit 20 detik (LDBI)
e.
Jika selesai dibawah
waktu tersebut, maka pembicara disebut undertime. Jika dalam perlombaan,
dimungkinkan juri akan mengurangi point.
f.
Jika selesai lebih
dari waktu ideal, tidak akan ada pengurangan skor. Namun semmua pernyataan yang
disampaikan setelah waktu selesai tidak akan dianggap, dicatat atrau direkam.
g.
Case building, waktu
persiapan kasus, sekitar 30 menit.
h.
Dianjurkan menerima
interupsi 1-2 kali, dengan tidak lebih 10 detik (untuk interupsi)